22 FEBRUARI HARI ISTIQLAL
Setiap negara pasti memiliki bangunan yang dibanggakan atau bangunan yang dianggap sebagai salah satu ikon yang bersejarah di Indonesia. Bangunan yang bersejarah ini sangat banyak tergantung dari daerah yang Anda kunjungi.
Jika Anda pergi ke Jakarta, maka ada dua bangunan utama yang membanggakan dan menjadi sorotan oleh pemerintah maupun pengunjung, yakni Gereja Katedral dan juga Masjid Istiqlal. Di mana kedua bangunan ibadah ini berdiri berdampingan dan juga dianggap sebagai simbol toleransi.
Dalam artikel berikut ini, akan kita bahas mengenai salah satu bangunan ibadah yang dibanggakan di Jakarta yaitu Masjid Istiqlal. Selain Monas Indonesia memiliki beberapa ikon yang memang menjadi daya tarik termasuk masjid ini.
Masjid Istiqlal merupakan masjid yang terletak di Jakarta. Di mana masjid ini merupakan terbesar di Asia Tenggara.
Di sisi lain masjid ini juga digunakan untuk aktivitas sosial dan kegiatan umum. Masjid ini memiliki daya tarik yang sangat besar yang dimulai dari arsitekturnya, hingga luasan dan juga bangunannya.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina di timur laut lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri monumen nasional atau Monas. Sedangkan di sebelah timur masjid ini berdiri gereja tua yang digunakan oleh masyarakat yang beragama Katolik yaitu Gereja Katedral.
Asal-usul Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal Jakarta merupakan salah satu masjid negara, yakni masjid yang mewakili umat muslim yang ada di Indonesia yang menyandang status terhormat tersebut. Maka masjid ini merupakan salah satu bangunan kebanggaan yang dimiliki oleh Indonesia, sekaligus menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan.
Masjid yang dibangun ini menjadi ungkapan dan wujud rasa syukur bangsa Indonesia yang merupakan mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat dari Allah SWT.
Di mana masjid ini melambangkan anugerah menikmati kemerdekaan terbebas dari cengkeraman penjajah. Sehingga dinamakan Istiqlal yang artinya merdeka, dan seringkali menjadi bangunan yang ditunjukkan pada tamu-tamu dunia khususnya mereka yang beragama Islam.
Luas bangunan Masjid Istiqlal
Sesuai yang dikatakan sebelumnya, Masjid Istiqlal merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Asia Tenggara. Bangunan utama masjid ini terdiri dari 5 lantai dan 1 lantai dasar.
Masjid ini memang memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, serta dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Jika Anda memasuki masjid ini akan terasa dingin dan sejuk serta bangunan yang sangat megah di satu sisi Masjid Istiqlal dihiasi dengan kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang, 12 tiang besar. Luas lantainya sendiri sekitar 36.980 meter persegi dilapisi dengan 17.300 meter persegi marmer. Serta jumlah tiang panjang 1.800 buah di atas gedung ini, terdapat sebuah kubah kecil lagi dengan fungsi utama yakni setiap jamaah dapat menuju gedung utama secara langsung.
Selain itu Anda juga bisa manfaatkannya, bila gedung utama penuh atau digunakan gedung ini untuk perluasan tempat salat jika gedung utama sudah penuh. Masjid Istiqlal memang terkenal akan menara tunggal yang memiliki tinggi kurang lebih 96 meter yang disebut Selatan selasar. Masjid bangunan menara meruncing ke atas ini berfungsi sebagai tempat muazin mengumandangkan azan dan di atasnya terdapat pengeras suara yang dapat menyuarakan azan ke kawasan sekitar masjid.
Menara megah tersebut memang melambangkan keagungan Islam dan juga kemuliaan kaum muslimin. Keistimewaan lainnya adalah menara yang terletak di sebelah selatan masjid. Dengan ketinggian 6.666 cm ini, dinisbahkan dengan jumlah ayat-ayat Al-Quran. Pada bagian ujung atas menara berdiri kemuncak atau pinnacle dari besi baja yang menjulang ke angkasa dengan tinggi 30 meter sebagai simbol dari jumlah juz dalam Al Quran.
Fakta Masjid Istiqlal
Setelah membahas mengenai Masjid Istiqlal dan juga asal-usulnya, masjid ini sebenarnya disahkan pada tanggal 22 Februari. Sehingga setiap tanggal 22 Februari menjadi salah satu peringatan atau disebut sebagai hari Istiqlal. Di mana tanggal ini sangat bersejarah karena masjid ini berhasil didirikan atau diresmikan fakta unik lainnya dari Masjid Istiqlal di antaranya adalah:
• Bom Meledak
Sejak orde baru, masjid ini menjadi saksi sebagai upacara bertema Islami yang diadakan untuk berbagai momen besar. Namun tidak banyak yang tahu bahwa hari Senin tanggal 19 April 1999 terdapat peristiwa bom meledak yang bertempat di lantai dasar masjid ini yakni di mihrab masjid (tempat imam memimpin salat). Bom membuat masjid retak dengan keluhan kaca yang pecah berantakan lain peristiwa tersebut. Masjid nasional ini seringkali beberapa kali terkena teror yang dilakukan oleh kelompok militan, yang ingin menghancurkan persatuan Indonesia. Namun masih ini masih tetap berdiri kokoh dan menjadi salah satu area untuk banyak orang beribadah.
• Buka Puasa Besar
Jika bulan Ramadan datang atau bulan puasa datang, maka Masjid Istiqlal menjadi salah satu masjid yang sangat ramai dan tuan rumah untuk berbagai dermawan yang ingin menyumbangkan makanannya. Di sisi lain menu berbuka dari masjid ini ketika puasa selalu mewah dan juga enak. Tidak tanggung-tanggung tiap bulan Ramadan tak kurang dari 3.000 porsi makanan diberikan kepada pengunjung yang akan berbuka puasa di masjid ini setiap harinya.
Seperti nasi padang dari restoran ternama hingga nasi ayam sumbangan, cepat saji dari donatur dan partai. Selain itu jika Anda kehabisan uang Anda bisa berbuka puasa di sini. Di sisi lain jika Anda ingin menyumbangkan makanan namun bingung harus ke mana, Anda bisa langsung datang ke masjid Istiqlal. Nantinya para petugas ataupun yang bekerja di masjid Istiqlal akan mengarahkan Anda untuk menyeimbangkan makanan yang bisa dikonsumsi oleh para umat Islam yang sedang puasa.
•Pendirian Tiang Pertama
Fakta selanjutnya yang harus diketahui dari Masjid Istiqlal yakni awalnya pembangunan masjid ini ditentang oleh banyak pihak. Namun dengan tekad yang bulat Bung Karno ingin agar Indonesia memiliki masjid nasional. Akhirnya seluruh pihak menyetujui pembangunan ini peletakan tiang pertama dilakukan sendiri oleh Presiden Soekarno tepat ketika Maulid Nabi dan disaksikan oleh ribuan umat Muslim di Jakarta.
Pembangunan masjid sebagai peletakan batu pertama sempat berjalan kurang lancar. Di mana lebih dari 4 tahun pembangunan tak juga rampung. Hal ini diakibatkan oleh konflik politik berkepanjangan namun pada akhirnya masjid ini berhasil dilanjutkan dan diresmikan pada tahun 1978.
Jika berbicara siapa arsitek yang membangun masjid ini? Maka jawabannya adalah seseorang bernama Frederich Silaban, yakni seorang arsitek otodidak yang berasal dari Sumatera Utara yang merupakan seorang pendeta yang beragama Kristen Protestan. Dengan karya desainnya seperti Monumen Nasional gedung BNI 46 dan lain sebagainya. Meskipun begitu, dia benar-benar membuat sketsa masjid yang sangat baik yang menjadi salah satu hadiah bagi Indonesia setelah mendapat kemerdekaan.